Mengenal Agama Islam Lebih Dekat dan Hangat

Muslim

Islam berasal dari akar kata lisan Arab yang dikaitkan dengan kata-kata lain, seperti “salám” (damai), “sálim” (diselamatkan, sehat), “muslim” (Muslim ditundukkan).

Islam secara harfiah berarti “tunduk pada kehendak Tuhan,” arti penting dari kata Islam adalah ketenangan dan toleransi.

Siapa muslim itu?

Seorang Muslim adalah orang yang dengan bebas dan rela menerima kuasa tertinggi Tuhan (Yang Tertinggi) dan berusaha untuk mengatur hidupnya secara absolut sesuai dengan ajarannya, berkontribusi untuk membangun institusi sosial yang akan mengambil jalan Tuhan.

Mohammedanism adalah istilah yang diterapkan secara keliru pada Islam dan menyinggung esensinya, karena Nabi Muhammad (nama Spanyol Muhammad, adalah terjemahan yang korup) hanyalah utusan Tuhan dan tidak disembah oleh umat Islam yang setia. .

Mengapa orang Muslim menggunakan Nama “Allah”?

Diketahui oleh semua orang bahwa dalam setiap bahasa Anda memiliki satu atau lebih istilah yang digunakan dalam referensi kepada Tuhan, misalnya Tuhan dikatakan dalam bahasa Inggris, Dieu dalam bahasa Perancis … dll

Semua nama ini memiliki bentuk jamak: dikatakan dalam dewa-dewa Kastilia; dan mereka memiliki feminin: dikatakan dalam dewi Spanyol.

Tetapi, dalam bahasa Arab Allah berkata (nama ini digunakan di negara-negara Arab oleh Muslim dan Kristen) Istilah ini tidak memiliki jamak atau jenis kelamin dan menunjukkan keunikannya.

Karena alasan ini, umat Islam lebih suka menggunakan nama Arab Allah daripada menerjemahkannya ke dalam Tuhan.

Sangat menarik bahwa Allah atau Allah adalah nama pribadi Allah dalam bahasa Aram, bahasa Yesus, dan juga dalam bahasa Arab.

Untuk kenyamanan pembaca berbahasa Spanyol, kata Allah akan digunakan dalam buklet ini.

BACA JUGA: Tips Memilih Bus Ziarah

KONTINUITAS PESAN

Islam bukanlah agama baru. Ini sebenarnya adalah pesan yang sama dan orientasi yang sama yang Allah nyatakan kepada semua rasulnya:

“Katakanlah (oh Muhammad): Kami percaya pada Tuhan dan pada apa yang telah diwahyukan kepada kami, pada apa yang telah diungkapkan kepada Abraham, Ismail, Ishak, Yakub dan suku-suku, dalam apa yang telah diterima Musa, Yesus dan para nabi dari mereka Tuhan. Kami tidak membuat perbedaan di antara mereka dan tunduk kepada-Nya. ” (Al-Quran 3:84)

Pesan yang diwahyukan kepada nabi Muhammad (saw) adalah Islam, dalam cara hidup yang lengkap dan total.

Islam pada dasarnya adalah agama yang didasarkan pada pemujaan kepada Tuhan, Satu dan Satu.

Ini bukan konsep religius yang muncul dari arus pemikiran, juga tidak munculnya di dunia muncul dari kehendak manusia tetapi merupakan puncak dari siklus kenabian yang dimulai dengan Adam dan diakhiri dengan Muhammad Saw.

Dalam pengertian ini semua utusan Allah memiliki misi menjadi utusan-Nya dan juga bagian dari sejarah suci Islam.

Manifestasi ilahi melalui para Nabi juga diekspos melalui buku-buku yang diungkapkan kepada mereka sebagai Taurat dan Injil.

Wahyu oleh Malaikat Jibril kepada Muhammad Saw, membawa kepada umat manusia yang terakhir dari kitab suci: Al-Qur’an.

BACA JUGA: Doa Saat Hujan Deras

LIMA PILAR ISLAM

Setiap tindakan yang dilakukan dengan tujuan memenuhi kehendak Tuhan dalam Islam dianggap sebagai tindakan pengabdian.

Namun, tindakan pengabdian tertentu, yang disebut rukun Islam, memberi kita kerangka kehidupan spiritual. Mereka adalah sebagai berikut:

1. Syahadat (pernyataan iman): “Saya bersaksi bahwa tidak ada seorang pun yang pantas disembah selain Allah (Tuhan dalam bahasa Arab) dan bahwa Muhammad adalah pelayan dan utusannya.” Nubuat Muhammad (saw) mewajibkan setiap Muslim untuk mengikuti kehidupannya yang patut dicontoh dalam semua aspek.

2. Shalat (sholat): Sholat telah ditetapkan lima kali sehari sebagai kewajiban dengan Tuhan. Doa memperkuat dan menghidupkan kembali iman kepada Allah dan mengilhami manusia ke tingkat moral yang tinggi, memurnikan hati dan mengendalikan godaan kejahatan dan kejahatan.

3. Shaum (puasa): Puasa selama bulan Ramadhan (dari kalender lunar Islam). Ini berarti menahan diri dari makan, minum, berhubungan seksual dari fajar hingga senja, juga menghindari niat buruk dan keinginan buruk. Ini mengajarkan kita cinta, ketulusan dan pengabdian. Kembangkan hati nurani sosial yang baik, kesabaran, kurangnya keegoisan dan kemauan.

4. Zakat (sedekah): Ini adalah kontribusi dari mana keuntungan dan akumulasi orang kaya dikurangkan, yang kemudian diinvestasikan di rumah orang miskin dan yang membutuhkan pada khususnya, dan dalam kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Pembayaran zakat memurnikan pendapatan dan kekayaan individu dengan membantu membangun keadilan sosial dan ekonomi.

5. Haji (ziarah): Ziarah ke Ka’bah (Rumah Suci, dibangun oleh nabi Ibrahim dan putranya Ismail) di Mekah, sekali dalam kehidupan individu selama mereka memiliki sarana untuk melakukannya.

SUMBER: Islamiyyah.net