Cara mengolah minyak goreng agar kembali jernih

minyak goreng

Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan, terutama ibu rumah tangga.

Minyak goreng sangat dibutuhkan oleh ibu rumah tangga karena minyak goreng digunakan sebagai bahan untuk menggoreng makanan.

Umumnya Kelapa sawit adalah bahan baku utama pembuatan dari minyak goreng, tahukah kamu kalau riau adalah daerah dengan perkebunan kelapa sawit terbesar di indonesia.

Riau mampu menhasilkan minyak sawit sebanyak 9,98 ton sepanjang tahun 2020.

Selain itu riau memiliki banyak pabrik kelapa sawit, setidaknya ada sekitar 146 buah pabrik yang berdiri di riau.

Setiap jam nya pabrik pabrik ini mampu menampung kapasitas hingga  6.254 ton per jam.

Banyaknya pabrik produksi minyak kelapa sawit di indonesia, mungkin menjadi alasan bagi anda yang ingin mengetahui proses pengolahan minyak kelapa sawit.

Secara sederhana minyak sawit diolah dengan melalui 6 langkah, pada tahap awal dalam proses pembuatan minyak yaitu dengan mengumpulkan buah sawit.

Buah sawit sawit dapat dipanen setidaknya 12 bulan dalam 1 tahun.

Setelah melalui tahap pengumpulan buah kelapa sawit, kelapa sawit kemudian direbus dengan menggunakan uap air dengan tekanan 2,2 hingga 3 kilogram per centimeter untuk waktu sekitar 90 menit.

Setelah melalui tahap perebusan, buah kelapa sawit kemudian dilanjutkan masuk ke tahap perontokan buah.

Pada tahap perontokan buah kelapa sawit masih menempel dengan tangkainya, proses sebelumnya ditujukan agar buah kelapa sawit lebih mudah dirontokan.

Buah kelapa sawit dirontokan menggunakan cara dibanting dan dilanjutkan dengan mesin tesher untuk memisahkan buah dari brondongnya.

Buah kelapa sawit yang sudah dirontokan kemudian dilanjutkan ketahap pemerasan, sebelum diperas buah kelapa sawit akan diberikan uap terlebih dahulu dengan tekanan 80 hingga 90 derajat untuk dipisahkan dari bijinya.

Buah kelapa sawit yang sudah diuapi kemudian dimasukan kedalam mesin pengompres untuk menghasilkan minyak goreng yang masih bercampur dengan ampas buah.

Setelah melalui proses pemerasan buah, minyak kasar yang dihasilkan dari proses penyaringan kemudian di saring untuk memisahkannya dari ampas buah yang kasar.

Minyak akan disaring lebih dulu dengan menggunakan crude oil tank, ampas yang masih tersisa di dalam crude oil tank juga akan diolah lagi menggunakan bantuan mesin Depericarper untuk mendapatkan minyak yang masih terkandung didalamnya.

Minyak yang sudah disaring menggunakan crude oil tank kemudian dipisahkan dari air dan uap.

Pada proses pemisahan dilakukan dengan berurut, mengikuti fase minyak dan sesuai dengan kadar minyak yang ada.

Pada tahapan ringan, air, minyak dan massa jenis minyak ditampung pada continuous setting tank kemudian akan di bawa ke oil tank.

Sedangkan pada fase berat yang berisi minyak, air, dan massa berat ditampung kedalam sludge tank lalu dibawa ke sludge separator untuk dipisahkan minyak dari airnya. 

Minyak yang sudah dipisahkan dari air berlum sepenuhnya bebas dari air, minyak ini masih membutuhkan proses pemurnian lebih lanjut lagi.

Minyak akan dimasukan kedalam vaccum dryer yang untuk memisahkan kandungan air yang masih ada hingga sampai volume dari minyak minimal di bawah ambang batas.

Minyak yang sudah melewati vaccum dryer sudah bisa dianggap sebagai minyak murni.

Minyak murni ini sudah bisa dikemas, Namum pada proses pemurnian ini minyak biasanya dilakukan lebih dari satu kali proses penyulingan sehingga dapat menghasilkan minyak yang lebih jernih lagi.

Demikianlah tahapan dalam pembuatan minyak kelapa sawit.