Beberapa Kebiasaan Idul Fitri Yang Dilakukan Masyarakat Indonesia

kebiasaan-hari-lebaran-masyarakat-indonesia

Hari Raya Idulfitri dirayakan umat Islam di semua dunia, tergolong Indonesia, setahun satu kali. Tetapi, kondisinya berbeda kini ini mulai pandemi Covid-19 melanda dunia.

Tidak sedikit negara yang memberlakukan lockdown sampai pembatasan kerja. Di Indonesia pembatasan kerja diterapkan melalui pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Mama kota Jakarta yang jadi pivot penyebaran virus Corona sudah memberlakukan PSBB kurang lebih semasih satu bulan.

Gara-gara pandemi Corona ini, Idul fitri yang sering dirayakan tiap tahun identik dengan beraneka ragam kebiasaan sekarang gak semuanya dapat dilakukan.

Padahal, ada kebiasaan khas menyambut Idul fitri di Indonesia yang tidak ada di negara lainnya.  Urusan ini seolah jadi sebuah kebiasaan yang seperti itu kental, dan sudah jadi urusan wajib dijalankan secara turun temurun.

Masjid dan lapangan penuh sesak dengan jamaah berpakaian Islami. Suara-suara takbir menyeruak dari pengeras suara di beraneka ragam sudut. Seseorang beramai-ramai saling memaafkan, saling bersalaman dan berpelukan.

Malahan, tiap wilayah di Indonesia punya agenda dan kebiasaan khas saat merayakan Idul fitri di kampung halaman masing-masing.

Ada tidak sedikit kebiasaan Idul fitri yang masih terus berlangsung di Indonesia, tetapi sekarang sejumlah di antaranya terpaksa urung dilakukan.

1. Menggunakan Baju Baru

Memakai tshirt anyar saat Idul fitri jadi salah satu kebiasaan yang seperti itu tempel dan sering dijalankan tidak sedikit seseorang. Meskipun cuma sebagai lambang maupun adat istiadat saja, tapi urusan ini nyaris sering identik dengan pesta Idulfitri di tiap tahunnya.

Berbagai rupa pivot perbelanjaan pula ramai mempersembahkan promo besar-besaran kepada mendukung kebiasaan membeli tshirt anyar yang langgeng di masyarakat Indonesia.

Budaya pembelian menjelang Idul fitri sepertinya mesti ditunda sampai tahun depan bertepatan masih berlakunya PSBB. Tetapi, pembelian tshirt anyar dapat dilakukan secara on-line sebagai opsi pembelian.

2. Bagi-Bagi Tunjangan Hari Raya (THR)

Tatkala Idul fitri, lazimnya ada Tunjangan Hari Raya maupun THR. Ingatkah berapa THR yang Kamu terima tatkala masih kecil? Bukan peduli berapa nominalnya, lantaran kebiasaan ini sekadar kepada berbagi kesenangan dengan anak-anak.

Tetapi, berbagi THR dalam wujud uang cetak sepertinya enggak pilihan yang bagus buat kini ini. Alangkah bijaknya berbagi THR dalam wujud uang digital sebagai wujud kasih cinta terhadap orang-orang terdekat supaya terhindar dari risiko penularan virus Corona.

3. Ziarah Makam

Ziarah ke makam maupun nyekar jadi urusan wajib bagi kebanyakan masyarakat Indonesia tatkala Idulfitri.

Umumnya urusan ini dilakukan selepas salat Idulfitri maupun di pagi hari Idul fitri kesatu. Seseorang-orang bakal mendatangi pemakaman dan memanjatkan doa bagi kerabat dan pun klan yang sudah pergi meninggalkan dunia.

4. Silaturahmi

Di hari kesatu Idul fitri, lazimnya seseorang Indonesia bakal bersilaturahmi ke kerabat dan tetangga, maupun kerap disebut halal bi halal. Di momen tersebut, umat Islam saling sungkem dan memaafkan satu serupa lainnya supaya hatinya amat kembali sakral.

Halal bi halal ialah sebuah kebiasaan yang sudah dilakukan mulai lama. Halal bi halal terlebih masih bakal dirayakan setelah momen Idul fitri berlalu dan kembali beraktifitas bagai lazimnya, bagai di sekolah, di kantor, maupun area lain.

Tatkala pandemi Corona bagai sekarang, kebiasaan ini gak melulu mesti pertemuan fisik secara langsung. Halal bi halal masih dapat dilakukan secara on-line dengan memakai fasilitas video convention.

5. Masakan Ketupat

Satu lagi yang tidak pernah absen di Hari Idulfitri merupakan ketupat. Ketupat enggak sekadar santapan, ada paham kuat yang terkandung di dalamnya.

Konon, santapan berbungkus daun kelapa ini diambil dari bahasa Jawa kupat maupun ngaku lepat maupun mengakui kesalahan. Anyaman daun kelapanya yang lumayan rumit ialah lambang kesalahan yang dilakukan manusia.

Ketupat berwarna putih, memiliki arti ada kesucian hati di dalam diri tiap orang islam selepas bermaaf-maafan dengan klan.

Malahan, wujud segi empat kepada ketupat melambangkan kiblat papat lima pancer. Maknanya, ada empat arah mata angin dan satu pivot sebagai kiblat hidup manusia. Ingin ke mana pula arah yang mau Kamu tuju, yakinlah Kamu tetap kembali ke “pivot” yaitu Yang kuasa SWT.

Dapat disimpulkan, artinya ketupat ialah permohonan maaf atas kesalahan-kesalahan. Wah, nyatanya artinya luar lumrah, ya?

6. Takbir Keliling dan Menabuh Bedug

Idul fitri bakal sering disambut dengan kumandang takbir diiringi dengan tabuhan bedug yang menggema jadi tanda kemenangan setelah berpantang semasih sebulan penuh.

Suara takbir diiringi tabuhan bedug dari malam takbiran sampai pagi di hari Idul fitri bakal meningkatkan suasana haru dan bahagia.

Kepada momen ini, masyarakat bakal turun ke jalan dan merayakannya menggunakan angkutan maupun sekadar berjalan kaki beramai-ramai.

Bukan cuma satu maupun dua bedug saja yang ditabuh, nyaris seluruh jalan-jalan dan masjid bakal menabuhnya dengan diiringi gema takbir, tanda hari kemenangan sudah tiba.

Lantaran tersebut, bedug telah jadi lambang dari Hari Raya Idulfitri, selain ketupat. Bukan terpana ilustrasi bedug dijadikan ikon-ikon yang merepresentasikan hari fitri tiba.

7. Pulang Kampung

Seseorang-orang yang bekerja di luar kota lazimnya berebut tiket pulang kampung demi dapat berserikat dengan kerabat di momen fitri itu.

Mereka tidak mau ketinggalan prospek bermaaf-maafan dan bersilaturahmi dengan sanak klan di kampung halaman.

Bukan tanggung-tanggung, puluhan juta seseorang bepergian dan menyeberang pulau yang satu ke pulau lain kepada mengadakan kebiasaan pulang kampung.

Tetapi, Pemerintah sudah mengimbau masyarakat enggak pulang ke kampung halaman maupun pulang kampung menjelang Idul fitri demi mencegah meluasnya penyebaran virus Corona yang sudah merenggut nyawa lebih dari 1.000 seseorang di Indonesia.

Sayangnya, dengan pemberlakuan PSBB sekarang, sungguh bijak bila mengumandangkan takbir dilakukan di rumah masing-masing. Semasih virus masih ada, semasih tersebut pun penularan masih terjadi. Pasti aja kami gak ingin enggak menyebabkan orang-orang terdekat kami menjalankan hal-hal yang berisiko?

8. Kirim Parcel Lebaran

Karena kita sedang dihimbau untuk tidak pergi jauh dari rumah, kita dapat mengganti aktivitas silaturahmi dengan mengirimkan parcel lebaran untuk sanak saudara. Kita dapat menunjukkan rasa kepedulian kita dengan mengirimkan kue lebaran. Seperti paket parcel yang tersedia di toko parcel lebaran Jakarta.

Itulah kebiasaan khas yang biasanya dilakukan masyarakat Indonesia tatkala hari kemenangan, Idulfitri, tiba. Meski posisi kini ini menciptakan kami merayakan Idul fitri secara berbeda dibandingkan sebelumnya, tersebut enggak memiliki makna memupuskan semangat kami merayakan hari kemenangan.

Justru kami mesti membikin momen ini sebagai awal dari semangat  yang anyar dan memupuk harapan dalam menghadapi tantangan hidup selanjutnya. Selamat merayakan Idulfitri!