Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar dalam dunia kerja. Banyak perusahaan dan karyawan di serviced office jakarta yang terpaksa beralih ke model kerja jarak jauh atau work from home (WFH) untuk mencegah penularan virus. Namun, setelah hampir dua tahun beradaptasi dengan cara kerja baru ini, apakah mereka ingin kembali ke kantor atau tetap bekerja dari rumah?
Menurut berbagai survei dan studi yang dilakukan oleh serviced office jakarta, tampaknya banyak karyawan yang lebih memilih untuk melanjutkan atau bahkan mempermanenkan kerja jarak jauh daripada kembali ke kantor. Alasan utama mereka adalah untuk meningkatkan kesejahteraan, produktivitas, dan fleksibilitas karyawan, serta menghemat biaya operasional dan transportasi.
Sebuah studi yang dilakukan oleh PwC pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 83% dari 1.200 eksekutif perusahaan di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka ingin mengubah model kerja mereka menjadi lebih fleksibel setelah pandemi berakhir. Beberapa perusahaan besar, seperti Twitter, Facebook, Shopify, dan Spotify, bahkan telah mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan karyawan mereka untuk bekerja dari mana saja secara permanen.
Di sisi lain, banyak karyawan juga menikmati manfaat dari kerja jarak jauh, seperti menghemat waktu dan biaya perjalanan, memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang lebih baik, serta dapat bekerja sesuai dengan gaya dan preferensi mereka. Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Dropbox, 64% karyawan mengatakan bahwa mereka lebih bahagia sejak mulai bekerja jarak jauh, dan 40% menyatakan pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi lebih seimbang. Selain itu, 60% karyawan memandang opsi untuk bekerja jarak jauh sebagai opsi yang sangat diinginkan dan merupakan faktor penentu dalam menerima suatu jabatan.
Namun, kerja jarak jauh juga memiliki tantangan dan kekurangan tersendiri, seperti kesulitan dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan rekan kerja, kurangnya dukungan dan pengawasan dari atasan, serta potensi terjadinya isolasi dan kebosanan. Oleh karena itu, beberapa karyawan mungkin masih merindukan suasana dan interaksi sosial di kantor, serta membutuhkan struktur dan rutinitas yang jelas dalam pekerjaan mereka.
Oleh karena itu, tidak ada jawaban yang pasti dan baku mengenai apakah kembali ke kantor atau beralih ke pekerjaan jarak jauh permanen. Setiap perusahaan dan karyawan harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti jenis pekerjaan, karakteristik karyawan, tujuan bisnis, dan kondisi pasar, sebelum memutuskan model kerja yang paling sesuai dan optimal untuk mereka. Mungkin, solusi terbaik adalah menciptakan sistem kerja yang fleksibel dan hibrida, yaitu menggabungkan kerja di kantor dan di luar kantor sesuai dengan kebutuhan dan situasi.