Macam-macam Transfer Uang yang Bisa Dicoba

Macam-macam Transfer Uang yang Bisa Dicoba

Saat ini, mengirim uang sepertinya pernah dilakukan hampir oleh semua orang. Transfer uang biasanya karena untuk tujuan bisnis, pribadi, organisasi, ataupun kebutuhan lainnya. Dari jaman dahulu sampai sekarang, salah satu kepentingan masyarakat ini akan tetap terus ada.

Jenis Transfer Uang yang Umum Ada di Masyarakat

Macam-macam Transfer Uang yang Bisa Dicoba

Ada berbagai macam jenis transfer uang yang umum dilakukan. Ingin menggunakan jenis yang mana, biasanya tergantung keadaan setiap orang. Melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih, mengirim uang bisa disesuaikan dengan kondisi pengirim atau penerima. Berikut ini ulasan selengkapnya:

1. Transfer Uang Antar Rekening

Jenis mengirim uang yang pertama adalah transfer uang antar bank. Jenis ini ada suatu kondisi di mana pengirim mentransfer sejumlah uang melalui rekening miliknya, kepada rekening milik penerima. Maka, disini keduanya sama-sama mempunyai akun rekening, baik di bank yang sama atau berbeda.

Pada jenis transfer uang ini, seseorang biasanya dapat mengirim melalui ATM, M-banking, ataupun E-banking. Pada intinya, pengirim dan penerima melakukan kegiatan pengiriman uang dengan menggunakan perantara rekening bank. Biaya administrasinya sekitar Rp5.000 hingga Rp6.500.

2. Transfer Uang Dari Pengirim yang Tidak Memiliki Rekening

Data dari sebuah penelitian mengatakan bahwa ternyata masih ada orang yang tidak mempunyai akun rekening. Melihat persentasenya, hanya 38% masyarakat yang memiliki akun bank, dan sisanya tidak punya. Alhasil, ketika ingin mentransfer uang, mereka tidak menggunakan rekening.

Mengirim uang dengan keadaan tersebut tentu bisa dilakukan. Ada beberapa cara yang bisa dijadikan pilihan. Contohnya seperti transfer uang melalui True Money di Alfamart, atau minimarket yang menyediakan jasa, ataupun setor tunai melalui teller bank.

3. Transfer Uang Kepada Penerima yang Tidak Memiliki Rekening

Jenis ketiga ini juga menjadi kondisi yang sering dialami banyak orang. Caranya hampir sama dengan transfer uang dari pengirim yang tidak punya rekening. Bisa dengan perantara aplikasi transfer, ataupun Top Up saldo melalui True Money di Alfamart atau minimarket.

Selain kedua cara di atas, ada acara lainnya yang juga bisa menjadi alternatif yaitu melalui M-banking. Jadi, pengirim mentransfer sejumlah uang kepada akun dompet digital penerima, atau biasa dinamakan Top Up e-wallet.

4. Transfer Uang Tanpa Rekening Kedua Pihak

Jenis keempat ini adalah jika ada seseorang tidak mempunyai rekening ingin transfer uang kepada orang yang juga tidak punya rekening. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah mengirim saldo ke dompet digital, aplikasi transfer uang seperti Flip, Dana, OVO, ataupun ke aplikasi e-commerce.

Jenis ini tidak hanya biasa dilakukan untuk pengirim dan penerima yang tidak mempunyai rekening saja. Sebab ada sebagian orang yang lebih memilih bertransaksi uang melalui akun dompet digital masing-masing. Bagi beberapa orang hal tersebut lebih mudah dan praktis.

Cara Transfer Uang Zaman Dahulu Sebelum Ada Teknologi atau Aplikasi

Hidup di era modern semua seakan-akan serba mudah, termasuk transaksi uang. Baik melalui bank atau aplikasi dompet digital hampir semua orang bisa melakukannya. Sebelum ada teknologi, orang jaman tentu memiliki cara tersendiri untuk mengirim uang kepada orang lain. Berikut ini ulasannya:

1. Menitipkan Uang Kepada Orang Lain

Cara transfer uang yang sering digunakan orang jaman dahulu sebelum adanya teknologi adalah menitipkan kepada orang lain. Biasanya dititipkan kepada saudara atau teman terpercaya, yang hendak pergi ke daerah sekitar penerima uang.

Meski saat ini sudah hadir teknologi canggih untuk mengirim uang, ternyata cara lawas satu ini masih dilakukan oleh segelintir orang. Biasanya jika jumlah uang yang dikirim tidak begitu banyak, sehingga tidak mungkin ditransfer ke rekening. Cara ini memang kurang efektif karena membutuhkan waktu cukup lama.

2. Menyelipkan Pada Surat

Cara transfer uang di jaman dahulu selanjutnya yaitu dengan menyelipkan uang ke lembaran kertas. Orang dahulu memang sudah biasa mengirim surat sekaligus menyertakan uang di dalamnya. Namun cara ini memang beresiko hilang di perjalanan.

Meski dari segi keamanannya kurang, cara satu ini lumrah dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki pilihan lain selain melalui surat. Alhasil mereka nekat saja dan berharap uang akan sampai pada penerima dengan aman dan utuh.

3. Melalui Wesel/Kantor Pos

Jaman dahulu ada jasa layanan pengiriman surat dan uang yang dinamakan Wesel. Layanan ini dimiliki oleh Kantor Pos Indonesia sebagai pelopor pertama yang menyediakan jasa pengiriman. Cara ini dianggap lebih aman jika dibandingkan dengan kedua cara di atas.

Caranya, pengirim datang ke Kantor Pos dengan membawa uang tunai dan alamat tujuan. Selanjutnya petugas akan memproses pengiriman. Uang akan dikirimkan ke Kantor Pos terdekat dari lokasi penerima. Lalu penerima dapat mengambilnya di Kantor terdekat dari rumahnya.

4. Mengantarkan Sendiri

Cara satu ini juga masih dilakukan sampai sekarang oleh sebagian orang. Biasanya dilakukan oleh para orangtua yang ingin memberikan uang sekaligus menjenguk anaknya. Tidak ada salahnya menggunakan cara ini. Memang membutuhkan waktu yang lama, namun keamanan juga lebih terjamin.

Cara ini juga bisa dilakukan jika seseorang ingin mentransfer uang namun lokasi penerima berada tidak jauh (dekat). Bagi orang yang memiliki waktu, uang lebih baik diantarkan langsung secara tunai. Jika tidak punya waktu pergi/keluar rumah, bisa dengan cara di atas melalui smartphone ke e-wallet.

Demikian ulasan mengenai macam-macam transfer uang di jaman sekarang dan cara orang dahulu mengirim uang. Adanya teknologi saat ini memang mempermudah urusan masyarakat, termasuk transaksi keuangan.