Pesona Bukit Hud Kebuman yang mengagumkan

Bila anda melakukan perjalanan ke kebumen menggunakan layanan travel jakarta purwokerto pasti terbesit beberapa keindahan tempat wisata yang akan anda lintasi selama perjalanan. Mungkin saja satu diantaranya adalah Bukit Hud Yang terkenal dengan pesona alam yang mengagumkan.

nalatra.com travel jakarta purwokerto bukit hud kebumen

Lokasi tempat wisata ini  berada di Kebumen Selatan, di mana keelokan alamnya benar-benar mengagumkan. Bersebelahan langsung dengan laut lepas . Tidak cuma pesona pantai yang hijau dan menyejukan, tempat ini menghadirkan pemandangan dari bukit yang menarik. Dari ketinggian bukit ini, anda bisa nikmati panorama pantai dengan gulungan ombak khas samudera hindia yang besar.

Tempat wisata ini mengaplikasikan biaya masuk yang lain untuk pelancong dewasa dan anak – anak. Biaya parkirkan juga dikenai sendiri, yang lain dengan ticket masuk. Walau demikian, harga yang dikenai teruslah benar-benar dapat dijangkau untuk semuanya kelompok.

Tempat wisata ini tidak mengaplikasikan jam operasional yang ketat. Pengunjung dapat tiba dalam kurun waktu 24 jam. Tetapi umumnya, pengurus akan jaga loket ticket dari jam 7 pagi sampai 7 malam.

Di atas bukit, pengunjung bisa nikmati luasnya Samudera Hindia yang membentang. Tidak ada batu karang yang merintangi ombak ke arah pantai. Ombak bergulung – gulung seakan berkejaran keduanya. Memunculkan riak-riak putih di pinggir pantai, walau air laut warna biru bergradasi.

Sedikit kapal atau perahu yang terlihat dari bukit, karena ombak pantai yang cukup ganas. Pasir putih jadi pemisah cantiknya lautan dan dataran, menghampar luas dan panjang. Sisi datarannya ditutupi oleh hijaunya pohon-pohon yang tumbuh lebat. Jadikan gabungan warna demikian menarik dan menentramkan siapa saja yang melihat.

Sebab ada pada ketinggian, anda bisa bertandang kesini saat matahari belum keluar. Seputar jam 5 pagi, pengunjung bisa tiba dan menunggu terbitnya si mentari. Tidak ada penghambat di bukit membuat bebas memandangi langit yang luas. Yang seakan jadi atap untuk keelokan alam di bawahnya.

Saat fajar mulai bertukar pagi, matahari mulai tampil dengan diikuti langit yang keemasan. Gantikan langit gelap pada malam hari, dengan cerahnya pagi disinari si surya. Perlahan-lahan, mentari tampil dibalik gelapnya langit. Dikit demi sedikit sampai pada akhirnya tampil prima pancarkan warna keemasannya.

Cahaya matahari langsung menerangi semua permukaan laut. Air laut mulai terlihat bercahaya sebab cahayanya ini. Sambil deburan ombak sebagai musik alami pendamping pagi.

Bila tidak sempat tiba pada pagi hari, pengunjung masih bisa nikmati cantiknya si mentari. Yakni dengan tiba pada sore hari waktu matahari mulai terbenam. Senja bawa keelokan tertentu di langit Bukit Hud.

Tidak seperti matahari keluar dengan warna keemasannya, mentari sore lebih menguasai warna kemerahan. Dan cahayanya juga tidak terik, malah berasa hangat dan udara condong dingin. Saat mulai tiba senja, angin mulai terhembus dan bawa deburan ombak makin kuat. Di waktu itu juga matahari mulai kembali pada peraduan.

Terlihat bulatan oranye yang demikian prima, dengan langit biru yang selanjutnya berbeda kemerahan. Perlahan-lahan, matahari mulai lenyap dan langit merah mulai menurun. Bertukar dengan gelapnya langit pada malam hari.

Pengurus sudah menyiapkan spot – spot photo yang demikian memikat. Pengunjung bisa berpose di anjungan pinggir bukit. Di mana, anjungan ini berupa kupu – kupu dan dibuat dari kayu. Di sini, pengunjung bisa menjejaki anjungan itu.

Berpose dan berpenampilan di anjungan ini jadi jadwal harus pelancong saat bertandang ke Bukit Hud. Masalahnya spot yang ini sangat iconic. Disini, pengunjung bisa berpose dengan background lautan dan pantai yang luas. Ditambahkan lagi, hijaunya pohon-pohon di daratan pinggir pantai yang membuat makin cantik.

Pengunjung bisa berpenampilan di atas anjungan ini dengan bebas. Luas anjungan ini bisa memuat sampai 3 orang. Tetapi, perlu berhati – hati sebab di kiri kanan anjungan tidak ada pengaman. Lebih bagus berbaris secara baik dan jalan secara hati – hati saat ke arah dan tinggalkan anjungan.

Sama seperti dengan anjungan yang berupa kupu – kupu, ada spot photo iconic yang lain. Yakni ayunan kayu yang ada di dekat pinggir bukit. Disini, pengunjung bisa naiki ayunan yang dihubungkan dengan tali. Papan kayu juga kuat, dan bisa dinaiki seseorang saja.

Ayunan ini tidak tinggi, bahkan juga pengunjung bisa menaikinya tiada pengaman. Walau tidak begitu tinggi, panorama yang diperoleh disini benar-benar mengagumkan. Berpose di sini, pengunjung akan memperoleh latar belakangn panorama berbentuk lautan luas. Dengan pohon-pohon di dekat pantai dan bukit – bukit hijau.

Sekian informasi wisata bukit hud yang ada dikebumen. Semoga bisa menjadi referensi saat anda hendak melakukan liburan setelah pandemic berakhir