Tanam Jagung di Lahan Kering

tanam jagung di lahan kering

Tanam jagung di lahan kering dan tandus merupakan suatu ide yang bagus untuk pemanfaatan lahan-lahan yang luas namun tidak ditanami dengan tumbuhan yang bernilai ekonomi. Jagung bisa menjadi pilihan terbaik sebagai tanaman yang mudah ditanam di lahan kering.

Jagung menjadi pilihan yang tepat sebagai tanaman awal yang ditanam pada tanah kering karena kemampuannya beradaptasi pada lahan dengan beberapa macam kondisi. Normalnya jagung hidup di lahan dengan kandungan hara yang baik serta tanah yang subur dan gembur.

Tanah yang baik untuk jagung juga harus memiliki Ph yang sesuai dengan tingkat kelembapan yang tidak berlebih. Karena jagung masih termasuk jenis tanaman rumput, maka jagung bisa tumbuh di lahan dengan tingkat kelembapan yang rendah.

Selain bisa tumbuh pada lahan kering yang luas, jagung juga bisa ditanam di area sekitar rumah. Dengan kegiatan menanam jagung di lingkungan rumah bisa menjadi kegiatan pengisi waktu luang untuk lebih dekat dengan keluarga.

Dalam penanaman jagung di lingkungan rumah bisa dilakukan di musim kemarau untuk lebih amannya. Dengan intensitas cahaya yang cukup dan menghindari kelebihan air di musim penghujan. Langkah langkah menanam jagung dimulai dengan menyiapkan lahan untuk tempat polybag penyemaian benih.

Langkah Langkah Tanam Jagung di Lahan Kering atau Pekarangan rumah

tanam jagung di lahan kering

1. Menentukan Tempat

Cari tempat di sekitar rumah dengan kondisi mendapat cahaya matahari langsung dengan baik. Selain itu lahan harus bebas dari tanaman lain seperti gulma, ini menghindari adanya perebutan zat hara.

Hindari juga lahan yang dekat dengan hewan ternak unggas seperti ayam karena bisa saja tanah jagung digaruk dan berceceran. Jauhkan pula dari lahan yang dekat dengan pembuangan limbah rumah tangga. Dikhawatirkan tanah jagung akan terkontaminasi dan berpengaruh terhadap hasil jagung.

Jika pada lahan terdapat rumput liar, maka langkah pertama bisa dimulai dengan membabat rumput-rumput tersebut. Karena yang akan kita terapkan adalah jagung dalam polybag maka bisa dibuat rak sebagai penyangga agar tanaman jagung lebih rapi.

2. Menyiapkan Media Tanam

Setelah lahan di sekitar rumah telah siap, maka bisa dilanjutkan dengan menyiapkan media tanam untuk jagung. Siapkan tanah dengan zat hara yang cukup, sekam bakar dan pupuk kandang. Kemudian siapkan wadah media tanam, bisa berupa polybag maupun kaleng bekas.

Isi wadah dengan tanah, sekam bakar dan pupuk kandang degan perbandingan masing -masing 1:1:1. Buat lubang untuk benih jagung, isi setiap lubang dengan 2 benih jagung kemudian tutup kembali dengan media tanam. Siram dengan sedikit air.

Tempatkan polybag di tempat terbuka dengan pancaran sinar matahari langsung. Penyiraman dengan air dilakukan 3 kali sehari. Benih akan mulai berkecambah di hari kelima hingga ketujuh. Pemindahan benih ke pot yang lebih besar dilakukan ketika benih sudah tumbuh batang dan daun yang lebar.

3. Pemindahan Ke Pot

Setelah tumbuh batang dan daun, maka benih jagung sudah bisa dipindahkan ke pot yang lebih besar. Untuk media tanam bisa disesuaikan dengan perbandingan setiap komponen yaitu 1:1:1 sama seperti pada polybag.

pastikan pot memiliki lubang untuk jalan keluar air. Beri lubang pula di atas media tanam sebagai tempat tumbuhnya benih yang dipindahkan.

Jagung merupakan tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh angin, oleh karena itu lebih baik jagung ditanam secara berkelompok agar jagung berkesempatan baik untuk berkecambah.

Pot yang sudah ditanami oleh jagung bisa ditata dan dipindahkan ke rak yang sudah disediakan, jika tidak menyediakan rak tidak masalah karena rak ini bertujuan agar pot jagung tampak lebih rapi.

4. Penyiraman

Kandungan air yang diperlukan jagung sekitar 2,5 cm per minggu. Jika jagung mengalami kekurangan air maka akan mengakibatkan tongkol jagung banyak yang berlubang tanpa jagung. Ketika penyiraman hindari menyiram dari sisi atas karena berpotensi menghanyutkan serbuk sari.

Pemenuhan zat hara pada jagung biasanya dipenuhi dengan proses pemupukan. Selain membutuhkan pupuk organik sebagai pupuk dasar/awal, jagung juga memerlukan masukan nitrogen (dari urea dan ZA), Kalium dari KCL dan fosfat dari SP36 untuk pertumbuhan dan hasil yang optimal.

5. Pemeliharaan dan Pertumbuhan Jagung

Karena jagung ditanam di lingkungan rumah maka pemeliharaannya tidak sesulit jagung yang ditanam di lahan terbuka atau kebun. Ini karena hama dan penyakit luar di lingkungan rumah masih bisa dikontrol dengan upaya-upaya yang mudah.

Ketika jagung menunjukkan tanda-tanda terinfeksi atau terkena serangan hama bisa diatasi dengan cara pemberian insektisida sebagai penangkal.

Pada dua bulan pertama jagung akan memiliki tinggi sekitar 30-45 cm dan mulai memunculkan bakal buah. Dimasa ini juga jagung akan memunculkan rambut jagung sedikit demi sedikit. Pertumbuhan jagung akan selesai setelah 3 minggu  dari berkembangnya rambut jagung.

Jagung mulai bisa dipanen ketika biji-bijinya menyatu dan menghasilkan cairan seperti susu ketika ditusuk. Lebih baik jagung dikonsumsi sesegera mungkin setelah jagung dipetik untuk mendapatkan rasa paling enak dan segar.