Dengan dimulainya new normal di Indonesia, sebagian penerbangan dikabarkan ikut mengakses kembali layanannya. Salah satunya adalah Garuda Indonesia.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra membuktikan calon penumpang tidak wajib risau bersama potensi penyebaran Covid-19 sebab pesawat Garuda Indonesia disempurnakan bersama High-Efficiency Particulate Air (HEPA) yang bisa menyaring partikel kecil supaya udara yang tersirkulasi di dalam kabin pesawat adalah udara bersih tanpa virus.
Cara kerja alat ini adalah bersama menghisap sebagian udara dan dibuang keluar. Sisanya didapat bersama memompa dari filter udara HEPA yang mengklaim bebas dari 99% bakteri.

Teknologi ini dipakai juga pada pesawat Airbus A330-300 yang sebelumnya digunakan untuk mengangkut ratusan warga Indonesia dari Hubei, China.

Sistem resirkulasi HEPA filter terdiri atas 50% udara luar yang udah melalui mesin kompresor dicampur bersama 50% udara yang udah disaring.

Teknologi ini diperkenalkan untuk tingkatkan kualitas udara di kabin pesawat dan menjaga penumpang di dalamnya dari debu, serat, alergen, virus, serta bakteri.

International Air Transport Association (IATA) menjelaskan filter HEPA efisien untuk menangkap hingga lebih dari 99% mikroba ketika menyaring udara.

Filter udara HEPA apalagi disebutkan lebih baik dari pada filter pada alat transportasi lain, bangunan layaknya gedung perkantoran, apalagi tempat tinggal sakit.

Selain disematkan pada pesawat, PT. Broad Group Indonesia, pemasok masker Broad Airpro Mask, masker yang punya penyaring udara HEPA gampang yang bisa digunakan berulang kali.

Masker ini bisa menyaring hingga 99,3% bakteri dan bisa digunakan hingga bersama 500 jam dan bisa didapatkan lewat marketplace yang ada di Indonesia bersama harga kurang lebih Rp 1,2 juta